Kamis, 11 November 2010
review jurnal industri
No. 4, November 2001 (JSTOR)
Dalam perkembangan ekonomi dunia, perdagangan inter nasional menjadi salah satu faktor
penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara (economic of growth). Akan tetapi dengan makin
luasnya pasar perdagangan terkadang memicu persaingan yang tak diinginkan, maupun bentuk –
bentuk persaingan yang tidak sehat antar in dustri. Salah satu bentuk persaingan yang tidak
diinginkan adalah kompetisi teknologi antar pelaku usaha, fenomena ini biasa disebut
“Technological Externalities” atau eksternalitas teknologi. Eksternalitas teknologi hanya menjadi
biaya (cost) tambahan dalam berproduksi sebuah perusahaan, sebab pelaku usaha selalu ingin
melakukan inovasi (yang kadang tak perlu), agar bisa melampaui teknologi / kapasitas pelaku usaha
lainnya.
Oleh sebab itu, di awal era 90’an, beberapa ekonom, termasuk Krugman dan Ottavian o
megemukakan bahwa aglomerasi1 / perikatan industri akan menjadikan ekonomi menjadi lebih
efisien.
“Konsensus umum dalam paradigma geografi ekonomi baru adalah bahwa liberalisasi
perdagangan mendorong penyebaran kegiatan menufaktur (Hanson, 1998; Ottavia no & Puga,
1998). Krugman, misalnya, menyatakan bahwa perdagangan dan penghematan aglomerasi
menghasilkan lebih banyak spesialisasi regional yang secara sistematis menarik industri dari
daerah-daerah pinggiran (Krugman, 1991; Krugman, 1995).” 2
Sesuai yang dikatakan oleh Krugman, dalam studinya terhadap indeks gini lokasi (locational gini)
pada 106 industri di Amerika di era 90’an me nunjukkan fenomena yang relatif berbeda dengan
klusterisasi industri di beberapa Negara Eropa (Itali, Jerman, Inggris), yang me mperlihatkan
tendensi untuk melakukan perikatan industri spasial di beberapa sek tor. Contoh nyatanya adalah
daerah aglomerasi industri di Silicon Valley, dimana daerah kawasan berikat ini terdiri atas
beberapa perusahaan silikon / mikrokunduktor yang berop erasi di tempat yang sama.
Dengan melakukan aglomerasi industri, diharapkan akan mengurangi eksternalitas teknologi yang
yang menyebabkan biaya produksi makin tinggi. S elain itu, kawasan berikat (aglomerasi industri)
yang juga digabungkan dengan aglomera si buruh (labor agglomeration) akan mempermudah
pekerja untuk mencari pekerjaan di daerah kluster, serta mempercepat mobilitas kerja mereka,
sebab tempat kerja relatif jadi lebih dekat. Lalu keuntungan lainnya adalah mempercepat distribusi
output, sebab para distributor tak perlu kesulitan lagi mencari bahan / produk yang akan mereka
pasarkan di kawasan industri berikat (wilayah aglomerasi industri).
“Indeed, the emergence and dominance of spatial concentration of economic activities is one of the
facts that Kuznets (1966) associated with modern economic growth.”
Dari keterangan diatas, Kuznets (1966), sudah meramalkan fenomena ini, serta mengaitkan
masalah aglomerasi industri dengan pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
Konsetrasi geografis, sebutan untuk ka wasan industri berikat, memiliki keuntungan tambahan,
yaitu menurunkan biaya inovasi akibat persaingan usaha. Lewat perhitungan dan pengujian
kompleks dari Martin dan Ottaviano (2001), atas beberapa negara di Eropa, yaitu Inggris dan Itali,
pengurangan biaya – biaya inovasi ini berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi negara di
kawasan tersebut.
Dengan melihat dan menggabungkan semua keterangan empiris di paragraph – paragraph
sebelumnya, maka dapat dibilang aglomerasi industri menjadi salah satu al ternatif akselerasi
pertumbuhan ekonomi. Terlebih lagi bagi Negara berkembang yang masih dalam tahapan “infant
industry” (industri yang masih baru berdiri, biasanya masih memiliki banyak masalah, terutama
modal dan skill / keahlian yang kurang).
“Growth fos-ters agglomeration because, as the sector at the origin of innovation expands, new
firms tend to locate close to this sector ”3
Jadi kesimpulan dari jurnal milik Ottaviano (et -al), mengindikasikan terjadinya tren aglomerasi
industri dunia, dimulai dari Ame rika, Uni Eropa, dan baru – baru ini China, dan aglomerasi industri
dapat membantu negara – Negara tersebut untuk mempercepat angka pertumbuhan ekonominya
Ishbiruu!!!
Saat kita menghadapi masalah. Saat kita memerlukan pertolongan, yang kita
bisa lakukan selain shalat adalah bershabar. Memang ada yang lain? Usaha!
Yah usaha, yang sebenarnya usaha adalah bagian dari shabar. Hanya saja
usaha dalam rangka shabar lebih bermakna ketimbang hanya usaha saja yang
bisa saja membuat kita frustasi.
Memang, makna kesabaran bukanlah kita diam, pasrah, dan menyerah. Shabar
bersanding dengan usaha bahkan dalam berbagai ayat kita temukan shabar
sering disandingkan dengan kata jihad. Inilah maknanya buat kita,
Usaha/jihad + shabar = pertolongan Allah SWT
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali 'Imraan: 200)
Jadi janganlah cepat menyerah. Majulah terus, usahalah terus, sebab jika kita
shabar insya Allah, Allah SWT akan menolong kita karena ini yang
diperintahkan-Nya kepada kita. Kenapa harus takut jika ada jaminan dari Allah?
Kenapa harus ragu jika Allah SWT akan menolong kita? Ini bukan kata saya, ini
ayat Al Quran, yang ditujukan untuk kita semua.
Dengan bershabar, kita akan menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup.
Bagaimana tidak, pertolongan Allah SWT sudah di depan mata. Tinggal sejauh
mana kita bisa meraih pertolongan tersebut dengan kesabaran kita.
Selasa, 09 November 2010
intermezzo :)
Tidur adalah suatu "kegiatan" yang dilakukan oleh hampir semua orang. Cukup aneh
bahwa seseorang yang gemar tidur disebut pemalas, atau orang yang tidak suka
melakukan kegiatan apa-apa.
Nah, berikut adalah jenis-jenis tidur yang musti diketahui:
* Tidur ayam, suatu usaha untuk meniru sikap ayam yang sedang tidur.
* Tidur-tiduran, bukan tidur beneran tetapi sesuatu yang mirip tidur.
* Tidur terlentang, tidur dengan bagian depan tubuh menghadap keatas, biasanya dengan
mulut setengah terbuka dibarengi dengan suara mengorok yang kadangkala keras,
kadangkala lirih. Sebaiknya tidak dilakukan karena sangat berbahaya menelan alat
pertukangan "tang"
* Tidur tengkurap, tidur dengan bagian belakang tubuh menghadap ke atas, biasanya
dengan air liur berleleran, atau yang disebut juga ngiler.
* Tidur sambil memeluk bantal guling, biasanya dilakukan oleh orang-orang jomblo
sambil memimpikan sang kekasih yang tak kunjung diperolehnya. Jika dilakukan oleh
orang yang sudah menikah, besar kemungkinannya orang itu ingin memiliki istri atau
suami muda.
* Tidur pulas adalah jenis tidur yang pelakunya sangat sulit untuk dibangunkan. Tentang
tidur seperti ini ada suatu peribahasa yang berbunyi: "tidur bagai kerbau".
* Tidur REM adalah tidur sambil bermimpi sedang mengemudikan kendaraan dan dalam
mimpi itu, ia sedang menekan atau menginjak rem kuat-kuat.
* Pingsan ini bukan jenis tidur yang dilakukan dengan sukarela, tetapi terpaksa karena
suatu hal, misalnya tak tahan dengan terik sinar matahari atau karena terpukul.
* Terhipnotis juga merupakan jenis tidur terpaksa, yang biasanya dilakukan di panggung
sulap atau di tempat praktek psikolog.
* Ketiduran adalah jenis tidur yang dilakukan tanpa sadar, walaupun semua orang yang
sedang tidur itu berada dalam keadaan tidak sadar.
Alternatif penganti BBM
Khusus bagi pengendara motor ngak usah khawatir akan efek kenaikan BBM, soalnya
ada solusi yg sangat jitu dan telah terbukti oleh para ilmuan di Amerika. Dari hasil uji lab
yg dilakukan oleh para ilmuwan, membuktikan bahwa air teh dapat dijadikan alternatif
baru pengganti BBM.
Caranya:
1. Gunakan wadah berupa gelas, cangkir, dll
2. Siapkan teh (teh celup, teh hijau, atau apalah yg penting teh) secukupnya
3. Siapkan gula pasir 1 sendok makan.
4. Didihkan air panas hingga 90 derajat celcius.
5. Masukkan teh kedalam air mendidih, lalu masukkan gula.
6. Campur dengan es, lalu masukkan ke dalam botol. selesai.
Mudah bukan, setelah itu tinggal dorong deh tu motor, kalau haus minum itu teh.
Terbukti motor tetep jalan tanpa menggunakan BBM.
untuk kita renungkan
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu)
orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan
bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS Al Baqarah:45-46)
Kita sering kali mencari pertolongan ke sana ke mari saat kita ditimpa masalah,
namun kita (mungkin hanya saya), malah sering lupa untuk meminta pertolongan
kepada Allah SWT melalui shalat dan shabar. Shalat adalah bukti ketundukan
kita kepada Allah SWT, shalat adalah do’a, shalat adalah ibadah yang bukan
hanya memuji Allah SWT tetapi juga berisi permintaan-permintaan kita kepada
Allh SWT.
Alangkah indahnya dalam sujud dan ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah
sebagai simbol ketundukan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Allah Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, jangankan kepada makhluq-Nya yang tunduk
dan taat, bahkan kepada orang-orang yang membangkang pun dengan segala
kesombongannya, Allah masih tetapi memberikan nikmat tiada tara.
Mungkin kita perlu membenahi shalat kita, agar sesuai dengan syariat dan
menjalankannya dengan penuh kekhusyuan. Kita seharusnya malu jika masih
setengah-setengah menjalankan shalat, mengabaikannya, tidak peduli apakah
shalat kita sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban.
Sudahkah shalat kita sesuai syariat?
Sudahkah kita yakin bahwa shalat kita sudah sesuai dengan syariat? Marilah kita
bertanya, apakah takbiratul ihram kita sudah benar? Jika ya, tahukah Anda ayat
atau hadits yang membuktikan bahwa takbiratur ihram kita itu sudah benar? Jika
kita masih ragu atau masih belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
berarti kita masih perlu belajar, masih perlu membuka buku-buku fiqh dari ulama
terpercaya.
Inspirasi buat saya, meski sudah seperempat abad saya shalat, saya harus tetap
mempelajari bagaimana cara shalat yang benar. Saya harus membaca buku dan
bertanya, bagaimana shalat yang benar, dengan mengetahui dalil-dalil yang
membuktikan kebenaran tersebut.
Sudahkah shalat kita khusyu’?
Bukan sembarang shalat yang akan menjadi penolong kita. Dalam ayat tersebut,
disebutkan bahwa orang yang bisa menjadikan shabar dan shalat sebagai
penolong ialah mereka yang khusyu’. Tidak ada ukuran baku dalam shalat
khusyu’, oleh karena itu kembali kita meminta kepada Allah SWT agar
menjadikan shalat kita dengan khusyu’.
Shalat yang khusyu adalah shalat yang dikerjakan dalam nuansa harap, cemas,
dan cinta, serta dengan takbir yang sempurna, lantunan ayat yang tartil, ruku’
dengan tawadhu, sujud dengan diliputi kerendahan hati dan keikhlasan. Tentu
tidak lupa harus sesuai dengan syariat. Sebagai tip agar shalat kita lebih khusyu’
ialah dengan menganggap bahwa shalat yang kita lakukan adalah shalat yang
terakhir, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw,
Jika kamu berdiri untuk melaksanakan shalat, maka shalatlah sperti shalatnya
orang-orang yang akan berpisah (meninggal). (HR Ibnu Majah)
Subhanallah. Allah sudah menyediakan suatu solusi kepada kita, untuk setiap
masalah yang dihadapi. Cara yang lengkap, bukan hanya mengajarkan apa yang
harus dilakukan, tetapi juga bagaimana melakukannya dengan baik yang benar.
Masihkah kita takut dengan masalah? Masihkah kita menghindari masalah?
Masihkan kita frustasi dengan masalah? Padahal Allah SWT sudah memberikan
solusi bagi kita?
Jalani hidup. Hadapi masalah. Jangan menjadi pengecut sehingga kita tidak
berkarya, tidak mencoba berbuat sesuatu yang besar karena takut masalah
menghadap kita.
Review Jurnal Perilaku Konsumen
Oleh : Fitri Zakiyah (10208526)
I. “Impact of Service Orientation on Frontline Employee Service
Performance and Consumer Response”. Rong-Da Liang, Hsing-Chau Tseng, International Journal of Marketing Studies Vol. 2, No. 2; November 2010 (DOAJ).
Semenjak produk dan harga menjadi kurang penting, para manajer pun mencari cara baru untuk membedakan diri mereka dalam hubungan pembeli-penjual. Kini bisnis harus fokus pada orientasi pelayanan untuk membedakan diri dari pesaing mereka. Loyalitas konsumen tergantung terutama pada bagaimana memberikan layanan berkualitas, proses penyampaian bisnis jasa, kinerja karyawan “front liner” dan respon konsumen layak untuk mendapatkan perhatian lebih. Artikel ini membahas beberapa cara di mana orientasi layanan ini dapat digunakan sebagai alternatif yang sesuai dengan metode bisnis yang lebih tradisional.
Literatur pemasaran baru-baru ini mengakui peran orientasi layanan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Orientasi layanan, hubungan dan strategi antara perusahaan dan pelanggan,hal ini bisa dikatakan daerah yang paling penting bagi sebuah bisnis untuk belajar. Selama dekade terakhir, hal itu telah menjadi penting bagi bisnis untuk secara mendasar memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen dalam rangka untuk mencapai keberhasilan dalam lingkungan pasar yang kompetitif (Keillor, Parker dan Pettijohn, 1999).
Dampak orientasi layanan dapat dilihat sebagai suatu hambatan bahwa bisnis harus menavigasi dalam rangka mengurangi dampak negatif yang dihasilkan dari interaksi dengan konsumen. Sebagian besar perhatian yang dibayarkan kepada konsekuensi dari orientasi pelayanan telah berkonsentrasi pada hubungan dengan kinerja bisnis (Homburg et al, 2002;. Lytle, et al, 1998; Lytle, Lynn, dan Bobek, 2000;. Di Mascio, 2010). Namun, relatif sedikit penelitian akademis telah berfokus pada peran orientasi pelayanan dalam mempengaruhi karyawan dan respons pelanggan. Selain itu, penelitian ini kurang dalam menangani kemungkinan konsekuensi lainnya, seperti pengaruh pelayanan orientasi pada tingkat operasional karyawan (Wu, Liang, Tung, dan Cheng, 2008).Dampak dari orientasi pelayanan hanya bisa diterapkan setelah dasar dampak pembatasan telah diterapkan tapi sebelum operasional tingkat karyawan diuji.
Perkembangan terakhir telah diberikan kepada karyawan sebagai saluran penting untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan yang akan mengurangi dampak negatif. The Albrecht (1988) "segitiga layanan" menunjukkan tripartit hubungan antara organisasi jasa, penyedia layanan, dan pelanggan. Sementara itu, layanan organisasi telah mulai mempertimbangkan peran karyawan dimana mereka harus ikut andil dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Asif dan Sargeant, 2000). Jika karyawan merupakan bagian dari budaya pelayanan yang solid dan menerima dukungan manajemen untuk memberikan pelayanan pelanggan yang meningkat, ini memiliki dampak positif dan mempengaruhi penataan tentang bagaimana organisasi mengejar orientasi pelayanan. Kualitas pelayanan yang sangat baik dapat menyebabkan perilaku dan sikap karyawan yang pada gilirannya, menciptakan nilai yang lebih tinggi dan hasil yang lebih baik. Selain itu, pengalaman akan menyebabkan loyalitas konsumen meningkat dan kata-positif dari mulut ke mulut.
Asumsi yang telah dilakukan untuk tujuan analisis meliputi bagaimana sebuah perusahaan dengan orientasi pelayanan mempengaruhi kinerja pelayanan karyawan dan akhirnya loyalitas pelanggan dan “word-of-mouth”.
Menurut teori Attraction-Selection-Attrition Model individu memiliki sikap yang beragam di lingkungan yang sama (misalnya, organisasi). Namun, dari waktu ke waktu, orang-orang dalam suatu organisasi menjadi lebih serupa di disposisi mereka dan, akibatnya, lebih homogen dalam sikap mereka (Schneider et al, 1995.). Hasil ini muncul karena individu-individu dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh pengaruh situasional yang sama dan dengan demikian sikap mereka harus bertemu (Ryan, Schmit, dan Johnson, 1996). Menurut Schneider et al. (1995), iklim organisasi positif dan memuaskan memungkinkan karyawan untuk melayani konsumen dengan layanan yang sangat baik dan responsif terhadap tujuan organisasi dan konsumen. Oleh karena itu, sekali sebuah organisasi mengejar orientasi layanan premium, loyalitas konsumen harus berkaitan dengan kinerja pelayanan karyawan dan ke homogenitas lingkungan kerja.
Hubungan antara orientasi pelayanan, kinerja karyawan dan loyalitas konsumen
Menurut Hogan, Hogan, dan Busch (1984), orientasi layanan dapat didefinisikan sebagai "satu set sikap dan perilaku yang mempengaruhi kualitas interaksi antara karyawan organisasi dan pelanggannya”. Selanjutnya, Alge, Gresham, Heneman, Fox, dan McMaster (2002) menunjukkan bahwa layanan pelanggan yang berorientasi karyawan merupakan faktor kunci dari layanan pelanggan. Jasa organisasi yang menekankan orientasi budaya pelayanan atau jasa dapat meningkatkan perilaku kerja karyawan.
Dalam fokus pada segitiga layanan, negara idealis ada ketika ada hubungan yang positif antara organisasi pelayanan-operator selular, layanan organisasi-konsumen, dan penyedia layanan-konsumen. Ini merupakan triad seimbang dan keadaan yang optimal di mana konsumen tak perlu kognitif untuk mengubah, mengevaluasi kembali, atau perilaku menarik diri dari situasi. Ketika sebuah organisasi memelihara hubungan yang positif dengan baik antara penyedia dan konsumen, maka akan mencapai hasil yang baik (Kotler, 2000). Karyawan akan mengalami peningkatan tingkat motivasi, kepuasan, dan komitmen dan penurunan tingkat niat untuk menarik diri dari organisasi (De Man, Gemmel, Vlerick, Rijk, dan Dierckx, 2002). Akan ada pengurangan dalam kesenjangan antara harapan konsumen dan kualitas pelayanan yang sebenarnya, dan konsumen akan lebih loyal dan akan memiliki niat pembelian kembali lebih tinggi, dibandingkan dengan ketika hubungan positif tidak ada di antara ketiga pihak (Castro, Armario, dan Del Río, 2005). Akibatnya, orientasi pasar teori (Castro et al, 2005, Hari 1994.;Jaworski dan Kohli 1993; Slater dan Narver 1994; Wright, Pearce, dan Busbin, 1997) menunjukkan bahwa perusahaan dengan strategi layanan unggul atau fasilitasi harus memiliki pengetahuan pelanggan yang unggul, kinerja pelayanan yang prima dan harus mampu mengembangkan penawaran yang lebih baik memenuhi kebutuhan dan keinginan target pelanggan.
Literatur pemasaran menunjukkan bahwa kinerja pelayanan karyawan (misalnya, kemampuan interpersonal yang baik; kredibilitas karyawan) berdampak positif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan (Alge et al, 2002;. Hansen, Sandvik,dan Selnes, 2003). Secara khusus, konsumen mengharapkan penyedia dapat diandalkan, responsif, kompeten, sopan, kredibel, dan pemahaman.
Konsumen lebih mengharapkan penyedia layanan untuk menunjukkan sikap yang tepat, berkomunikasi secara efektif, dan mengilhami keyakinan. Akhirnya, kualitas interaksi antara karyawan dan konsumen sangat penting dalam menentukan kepuasan dan loyalitas pelanggan (Liao et al, 2004; Lytle et al, 2006..).
Menurut argumen tersebut, dikemukakan beberapa hipotesis
H1. orientasi layanan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan
H2. orientasi layanan memiliki efek positif terhadap loyalitas konsumen
H3. kinerja pelayanan karyawan memiliki efek positif terhadap loyalitas konsumen
Hubungan antara loyalitas konsumen dan dari mulut ke mulut
Menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman (1996), pelanggan setia membentuk ikatan dengan perusahaan danberperilaku berbeda dari pelanggan setia. Dalam asumsi ini, kita bisa mengharapkan loyalitas pelanggan dengan dampak perilaku hasil dan, akhirnya, profitabilitas perusahaan. Srinivasan, Anderson, dan Ponnavolu (2002) menunjukkan bahwa pelanggan dengan loyalitas yang lebih tinggi dapat meningkatkan kesempatan untuk memberikan kata-positif dari-mulut atau kesediaan untuk membayar lebih. Dick, Basu (1994), Hagel, dan Amstrong (1997) mencatat bahwa pelanggan lebih setia mungkin untuk mempromosikan perusahaan dengan perspektif positif. Jadi kita selanjutnya mungkin akan mengenali bahwa loyalitas pelanggan positif akan berhubungan dengan mereka kata-perilaku-mulut.
H4. Loyalitas konsumen secara positif berkaitan dengan word of mouth.
Berdasarkan hasil pengujian yg dilakukan, Rong Da Liang et al menyimpulkan hasil sebagai berikut :
Temuan yang disajikan dalam penelitian ini memiliki implikasi penting bagi karyawan dari lingkungan layanan yang solid yang menerima dukungan manajemen untuk menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik.
Pada saat yang sama, kinerja pelayanan seorang karyawan memang memiliki dampak positif pada loyalitas konsumen (misalnya,Liao et al, 2004).. Selanjutnya, loyalitas konsumen memiliki dampak positif pada word of mouth.Layanan orientasi, bagaimanapun, telah berpengaruh negatif terhadap loyalitas konsumen. Menurut teori keseimbangan (Carson, Carson, dan Roe, 1997), situasi ini adalah mungkin. Teori ini mengusulkan tiga faktor yang membentuk hubungan bagi para pihak dalam tiga serangkai: sentimen (suka dan tidak suka), sikap (berbagi nilai-nilai yang sama dan pendapat tentang orang lain atau badan), dan hubungan unit (kondisi di mana entitas milik bersama, seperti sebagai kepemilikan). Negara idealis ada ketika ada hubungan positif antara layanan organisasi penyedia layanan, pelayanan organisasi-konsumen, dan penyedia layanan-konsumen. Layanan operator (misalnya, karyawan garis depan) dan organisasi jasa tidak selalu disamakan dalam pikiran konsumen (Carson et al, 1997.). Dengan demikian, sistem hubungan disebut seimbang jika dua orang memiliki yang sama sikap terhadap suatu objek, dalam sebuah tidak seimbang, yang menyatakan bahwa dua arah individu dalam sikap terhadap objek. Karena itu, ketika seorang konsumen menjadi setia kepada penyedia layanan, konsumen mungkin mau mentolerir inefisiensi organisasi selama penyedia tetap dipekerjakan oleh perusahaan.
Sabtu, 29 Mei 2010
Pelapisan Sosial
PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Kata stratification berasal dari kata stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan.
Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Hal tersebut dapat kita ketahui adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah dalam masyarakat. Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu. Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan anggota masyarakat yang berada di kelas tinggi. Seseorang yang berada di kelas tinggi mempunyai hak-hak istimewa dibanding yang berada di kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun dan di dalam masyarakat mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi,sedang,dan rendah. Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang
B. Dasar-dasar Pembentukan Pelapisan Sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
1. Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
C. Perbedaan Stratifikasi Sosial dengan Status Sosial
Status atau kedudukan yaitu posisi seseorang didalam masyarakat yang didasarkan pada hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu. Dalam teori Sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah status (kedudukan) dan role (peranan). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam sistem pelapisan masyarakat.
Jadi kesimpulannya, status sosial atau kedudukan sosial merupakan unsur yang membentuk terciptanya stratifikasi sosial, sedangkan stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial yang disusun dari status-status sosial.
D. Tiga Lapisan Sosial dengan Dasar Kualitas Pribadi
Dalam masyarakat yang paling sederhana dan homogen, biasanya pembedaan peranan dan status relatif sedikit, maka stratifikasi sosialnya pun sedikit. Pelapisan sosial dalam masyarakat ini umumnya didasarkan pada jenis kelamin, senioritas dan keturunan, yang merupakan kualitas pribadi seseorang.
1. Jenis kelamin
Pada sebagian masyarakat Indonesia kedudukan laki-laki dinilai lebih tinggi daripada kedudukan wanita. Laki-laki yang menjadi kepala keluarga/rumah tangga dihormati oleh isteri dan anak-anak mereka.
2. Senioritas
Senioritas disini dapat berarti senioritas usia maupun generasi. Kedudukan yang lebih tua lebih tinggi daripada yang muda.
3. Keturunan-keturunan bangsawan dianggap lebih tinggi daripada keturunan rakyat jelata. Kaum bangsawan akan menempati lapisan atas seperti gelar :
- Andi di masyarakat Bugis,
- Raden di masyarakat Jawa,
- Tengku di masyarakat Aceh, dsb.
E. Sebab-sebab Timbulnya Pelapisan Sosial
Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.
Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak mempunyai tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan ketrampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai keterampilan apapun.
F. Dua Proses Terjadinya Pelapisan Sosial
Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut:
1. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.
2. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.
G. Tiga Sifat Pealpisan Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh :
Sitem Kasta, Kaum Sudra tidak bisa pindah p;osisi naik ke lapisan Brahmana
Feodal, kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal. Contoh:
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada minat dan usaha.
3. Stratifikasi Sosial Canpuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dengan stratifikasi terbuka. Misalnya seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
H. Fungsi Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial dapat berfungsi sebagai berikut :
Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan seseorang.
Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya.
Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.
Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah.
Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.
Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok, yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.
Sabtu, 22 Mei 2010
Menumbuhkan Semangat Nasionalisme
Jika kita menilik sekilas sejarah dari bangsa Indonesia, kemudian kita hubungkan dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang, mungkin terlalu awal untuk menarik kesimpulan bahwa bangsa Indonesia semakin tahun semakin mengalami kemunduran dibandingkan dengan awal di saat Indonesia merebut kemerdekaannya, tetapi kita sadar atau tidak tanda-tanda itu sudah mulai ada. Di saat kondisi bangsa Indonesia yang seperti ini, seharusnya bangsa Indonesia tidak perlu jauh-jauh mencari kambing hitam ke sana ke mari tanpa ada solusi yang jelas. Indonesia hanyalah perlu bercermin pada sejarahnya sendiri kalau dahulu kita bisa jaya dan disegani oleh negara-negara yang ada di Benua Asia.
Kenapa sekarang hal tersebut tidak terjadi lagi bukankah dahulu ketika bangsa Indonesia disegani oleh banyak negara, bangsa Indonesia masih dikatakan bangsa muda atau bangsa yang baru merdeka tetapi kenyataan membuktikan bahwa bangsa Indonesia pada waktu itu mampu menjadi bangsa yang disegani oleh negara-negara lain di benuanya. Masalah tersebut adalah berkurangnya rasa nasionalisme yang ada pada semua rakyat Indonesia, rasa nasionalisme yang pernah mengembalikan kemerdekaan Indonesia 64 tahun silam dan pernah menjadikan bangsa Indonesia menjadi salah satu bangsa yang sempat disegani itu perlahan mulai terkikis.
Bayangkan saja perilaku sebagian wakil rakyat dipemerintahan sekarang bukankah begitu banyak dari mereka yang melakukan tindakan korupsi kemudian prilaku-prilaku kaum muda Indonesia, katakanlah mahasiswa mereka berteriak keras-keras menolak korupsi tetapi dalam tingkah kesehariannya. Mereka juga melakukan hal-hal yang menjurus kepada korupsi, bukankah begitu banyak para mahasiswa yang lulus dengan hanya membeli skripsi dengan uang atau sebagai contoh kecil saja adakah mahasiswa yang mengerjakan tugas dari dosennya 100% hasil kemampuan sendiri atau katakanlah 50% saja hasil kemampuan sendiri yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol ini hanyalah mereka-mereka yang pernah duduk dibangku perkuliahan atau pernah menjadi mahasiswa.
Kemudian ada hal-hal yang lebih memprihatinkan lagi yang akan menambah keyakinan kita bahwa rasa nasionalisme itu sudah benar-benar terkikis yaitu pernahkah kita berpikir bahwa anak-anak seusia sekolah dasar sudah sangat jarang yang mengenal lagu nasional apalagi yang namanya lagu daerah mungkin sudah sama sekali tidak ada yang mengenalnya atau ada dari sebagian kecil mereka yang masih mengenal lagu nasional atau pun lagu daerah. Tetapi mereka mengenalnya bukan dari kurikulum pendidikan yang ada melainkan mereka mengenal melalui kegiatan ekstarkurikuler sebut saja pramuka.
Hal ini tentunya sangat memprihatinkan sekali mengingat bahwa kaum muda adalah generasi penerus bangsa. Bukan masalah mereka tidak hafal lagu nasional atau pun tidak tahu lagu-lagu daerah tetapi yang menjadi fokus utama dan perlu diingat bahwa rasa nasionalisme itu bukan mie instan yang hanya dengan 15 menit sudah tumbuh dengan sendirinya. Kecuali bangsa Indonesia dijajah kembali atau daerah kedaulatan bangsa Indonesia diganggu mungkin rasa nasionalisme itu akan muncul cepat tetapi pertanyaannya apakah harus menunggu bangsa Indonesia dijajah kembali untuk memunculkan rasa nasionalisme itu.
Seandainya Krisis nasionalisme itu dibiarkan terus menerus maka percayalah bahwa bangsa Indonesia akan sulit untuk menjadi bangsa yang maju apalagi mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Kita semua harus ingat bahwa kemerdekaan Indonesia itu bukan hadiah pemberian atau pun juga hasil mencuri, kemerdekaan Indonesia adalah hak dari bangsa Indonesia yang pernah dicuri oleh penjajah tetapi pejuang-pejuang Indonesia dengan semangat nasionalismenya mampu mengembalikan kembali kemerdekaan bangsa Indonesia ke pangkuan Ibu pertiwi.
Nasionalisme
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan inipun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasanya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.
Beberapa bentuk dari nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").
Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT berpaham komunisme.
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis, bila mana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.
Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut. Misalnya pada abad ke-18, nasionalisme Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-mata. Mereka berjuang untuk menegakkan paham yang bersangkut paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara merdeka terutamanya budaya Irlandia. Justru itu, nasionalisme kerap dikaitkan dengan kebebasan.
Wikipedia
Senin, 26 April 2010
Dalam Diam
Rabu, 14 April 2010
MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)
MULIA (MURABAHAH LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI)
Logam mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia, di samping memiliki nilai estetis yang tinggi, emas juga merupakan jenis investasi yang nilainya sangat stabil, likuid, dan aman secara riil.
MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam mulia oleh Perum Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, proses cepat dan jangka waktu Rahn Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi fleksibel.
Akad Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Perum Pegadaian dengan nasabah atas sejumlah pembelian logam mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang telah disepakati.
Keuntungan berinvestasi logam mulia:
1. Jembatan mewujudkan niat mulia Anda untuk:
2. Alternatif investasi yang aman untuk menjaga portofolio asset Anda.
3. Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis Anda.
Tersedia pilihan logam mulia mulai dengan berat 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, dan 1kg.
Persyaratan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi:
No. Dokumen Perorangan Badan Usaha
1 Copy KTP Pemohon √ √
2 Copy Kartu Keluarga √
3 Copy NPWP √
4 Copy AD/ART √
5 Menyerahkan uang muka √ √
Wujudkan niat mulia Anda dengan MULIA PEGADAIAN SYARIAH
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Pegadaian Syariah Kanwil IX Jakarta
Jl. Senen Raya No.36
Jakarta Pusat 10410
Telp. (021) 3840229 Fax. (021) 3454116
Email : jakarta@pegadaian.co.id
Atau hubungi Kantor Cabang terdekat
www.pegadaian.co.id
Jumat, 09 April 2010
Pemasaran Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) Perum Pegdaian
A. LANDASAN TEORI
a. Segmentation, Targeting, and Positioning (STP)
Para pemasar produk dan perusahaan periklanan terus menerus memantau pasar untuk melihat kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok konsumen dan bagaimana merka dapat dipuaskan secara lebih baik. Salah satu teknik yang mereka gunakan adalah segmentasi pasar. Tujuan penggunaan segmentasi pasar adalah untuk memungkinkan satu pemasar merancang bauran pemasaran yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan para konsumen di segmen pasar tertentu. Satu segmen pasar terdiri dari individu, kelompok, atau organisasi dengan satu atau lebih karakteristik serupa. Segmentasi pasar dapat dikelompokan menjadi empat kategori: demogafi, geografi, behavioristis, dan psikografis (Chandra, 2008).
Pemasar kemudian dapat memilih satu atau lebih segmen pasar yang dapat dimasuki produk yang akan dipasarkan. Segmen yang dipilih tersebut merupakan target pasar dari produk pemasar. Faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan target pasar di antaranya ukuran pasar, besar pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif dan situasi kompetitifnya. Produk yang akan dilepaskan tentunya juga harus sesuai dengan want, need, and demand dari target pasar tersebut (Santoso & Resdianto, 2007).
Positioning merupakan suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merk, perusahaan, atau individu dalam alam pikiran konsumen. Untuk berhasil dalam masyarakat yang sudah jenuh dengan berbagai merk produk serta sudah demikian banyaknya aneka ragam periklanan, kita harus menciptakan posisi dalam pikiran atau benak konsumen. Positioning bukan bagaimana kita melakukan sesuatu terhadap produknya, tetapi lebih kepada bagaimana kita menempatkan diri produk kita atau merk produk kita dalam pikiran konsumen sehingga di benak konsumen akan tercipta sebuah pemikiran tersendiri tentang produk kita. Posisi di sini tidak hanya mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, melainkan juga para pesaingnya. Kita harus menjadi yang pertama masuk dalam benak pikiran konsumen (Chandra, 2008).
b. Merk (Brand)
The American Marketing Association mendefinisikan merk sebagai nama, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk memperkenalkan barang atau jasa dari satu penjual atau beberapa penjual dan untuk membedakannya dari produk kompetitornya (Kotler & Keller, 2006). Merk hebat adalah merk yang masih banyak dipilih oleh banyak orang (konsumen) dan konsumen tetap setia pada merk tersebut, walaupun mungkin ada pilihan lain lain yang lebih baik.
Brand awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi kita di benak pelanggan. Brand awareness merupakan salah satu alasan konsumen untuk membeli suatu produk yang didasarkan hasil identifikasi atas suatu merk produk (Chandra, 2008). Brand awareness mencakup (Santoso & Resdianto, 2007):
i. Brand recognition, merk yang pernah diketahui pelanggan. Strategi pengenalan sebuah merk produk yang ditekankan pada pengenalan produk baru atau merk baru dalam pasar.
ii. Brand recall, merk yang pernah diingat pelanggan untuk suatu kategori produk tertentu. Strategi perusahaan sebuah produk yang berusaha mengingatkan dalam benak pikiran masyarakat bahwa merk produk tersebut masih beredar di masyarakat.
iii. Top of Mind, merk pertama yang disebut pelanggan sebagai salah satu kategori produk tertentu.
iv. Dominant brand, satu-satunya merk yang diingat pelanggan.
c. Marketing Mix
Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam target pasar. McCharty mengklasifikasikan seperangkat alat pemasaran ini menjadi empat grup yang dikenal dengan 4P: Product, price, place, and promotion (Kotler, 2000).
i. Product (barang/jasa)
Barang atau jasa yang ditawarkan pada pasar untuk dikonsumsi oleh konsumen. Komponen produk meliputi perencanaan, pengembangan, dan pengolahan produk untuk mengembangkan pemasaran produk tersebut. Perencanaan suatu produk yang harus di lakukan diantaranya mengenai bentuk, ukuran dan warna produk yang akan ditampilkan, serta pengemas yang akan digunakan. Pengembangan suatu produk berupa desain pengemas serta menentukan merk (brand) yang sesuai dengan citra produk tersebut. Pengolahan suatu produk berupa penggunaan dan pengerjaan barang yang menggunakan kualitas tertentu sesuai dengan permintaan pasar.Bentuk dan fungsi suatu produk mempengaruhi nilai beli sebuah produk (Chandra, 2008).
ii. Price (harga)
Harga menduduki tempat yang penting karena akan menentukan penerimaan perusahaan. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Harga produk sudah harus mencakup biaya produksi, distribusi, promosi dan laba perusahaan. Harga dapat mendukung citra sebuah produk untuk merebut hati para konsumennya. Penentuan harga murah, secara psikologis menentukan bahwa produk tersebut mudah untuk di dapatkan dimana saja dalam jumlah yang cukup besar. Penentuan harga mahal, secara psikologis mengesankan produk tersebut tidak mudah di cari, terbatas serta melahirkan citra eksklusif pada sebuah produk (Chandra, 2008).
iii. Place (tempat/distribusi)
Distribusi merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya wajar.
Beberapa unsur yang perlu diperhatikan adalah:
1). Saluran distribusi;
2). Jangkauan distribusi;
3). Penyediaan barang;
4). Lokasi dan transportasi;
Sebagian besar produsen tidak langsung menjual produknya ke konsumen akan tetapi menggunakan perantara. Alasan yang melatar belakangi digunakannya perantara yaitu:
a).Banyak produsen kekurangan sumber daya finansial untuk menjalankan
pemasaran langsung
b).Dalam beberapa kasus pemasaran langsung memang tidak layak.
c). Produsen adakalanya sering mendapat pengembalian yang lebih besar atas produk yang dijual sendiri (Chandra, 2008).
iv. Promotion (promosi/penawaran)
Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran, yang merupakan suatu proses yang berlanjut. Promosi membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen. Selain teori “Marketing Mix” dikenal pula teori “Promotion Mix” yang di definisikan oleh Phillip Kotler yaitu, “Promosi merupakan informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran”. Promotion Mix itu sendiri terbagi menjadi 4(empat) kegiatan komponen yaitu:
1). Advertising (periklanan): Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang maupun jasa yang dibayar oleh sponsor untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
2). Personal Selling (penjualan pribadi): bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli, untuk mempengaruhi sikap konsumen agar terjadi kegiatan penjualan.
3). Publicity (publikasi): Bentuk pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa maupun ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa. Publikasi ini biasanya sponsor tidak dibebani sejumlah biaya tertentu secara langsung
4). Sales Promotion (promosi penjualan): kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publikasi yang digunakan untuk mendorong pembelian oleh konsumen maupun untuk meng-efektifkan kegiatan para pengecer. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa peragaan, demonstrasi, pertunjukan dan lain sebagainya.
Robert Lauterborn menyatakan bahwa 4P terkait dengan 4C konsumen yang terdiri dari customer solution, customer cost, convenience, communication (Kotler, 2000).
B. PEMBAHASAN
Perusahaan umum Pegadaian merupakan satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150. Tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Masyarakat yang sedang memerlukan pinjaman ataupun mengalami kesulitan keuangan cenderung dimanfaatkan oleh lembaga keuangan seperti lintah darat dan pengijon untuk mendapatkan sewa dana atau dengan tingkat bunga yang sangat tinggi.
Salah satu produk Perum Pegadaian, dan juga merupakan usaha inti dari Perum Pegadaian adalah produk KCA (Kredit Gadai Cepat dan Aman). KCA merupakan kredit dengan sistem gadai, yang diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebtuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.
a. Marketing Mix Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) Perum Pegadaian
1. Produk (Product)
Produk KCA (Kredit Gadai Cepat dan Aman) adalah salah satu produk Perum Pegadaian, dan juga sebagai produk inti yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian. KCA merupakan kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.
Prosedur pengajuan KCA ini sangat sederhana, mudah dan cepat. Calon nasabah atau debitur dapat menagjukan permohonan KCA pada kantor-kantor cabang maupun unit-unit pelayanan cabang (UPC) di seluruh Indonesia.
Perum pegadaian menyediakan fasilitas Kredit gadai Cepat dan Aman (KCA) dengan plafon pinjaman mulai dari Rp 20.000,00 sampai dengan Rp 200 juta atau lebih dengan barang jaminan berupa barang bergerak seperti emas, berlian, mobil, motor, dan produk-produk elektronik.
Adapun jangka waktu pinjaman Kredit Gadai Cepat dan Aman maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara membayar sewa modal saja atau mengangsur sebagian uang pinjaman. Pelunasan KCA dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan sewa modal selama masa pinjaman (proporsional).
Adapun persyaratan untuk pengajuan Kredit Gadai Cepat dan Aman adalah sebgai berikut:
• Fotocopy KTP atau kartu identitas resmi lainnya (paspor)
• Menyerahkan barang jaminan
• Menandatangani Surat Bukti Kredit
Prosedur pemberian kredit sebagai berikut :
• Nasabah mengisi Formulir Permintaan Kredit
• Nasabah menyerahkan persyaratan kredit
• Petugas Perum Pegadaian memeriksa dan menguji persyaratan kredit, serta menilan agunannya
• Nasabah dan Petugas Perum Pegadaian menandatangani Surat Bukti Kredit
• Nasabah menerima uang pinjaman.
Perum Pegadaian menawarkan kepada para nasabahnya berbagai keunggulan yang dimiliki, antara lain:
• Aman dan terpercaya, karena Perum Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara.
• Prosedur yang sangat mudah, tanpa persyaratan yang berbelit.
• Proses cepat, tidak sampai 15 menit, kredit langsung cair.
• Sewa modal bersaing mulai 0.75% per 15 hari.
• Didukung staf berpengalaman dengan pelayanan ramah, cepat, dan santun.
2. Harga (Price)
Harga yang diterapkan pada produk KCA ini adalah berupa biaya administrasi yang dikenakan atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah serta sewa modal atas pinjaman yang diberikan pada saat nasabah melakukan pelunasan. Adapun tarif biaya administrasi dan sewa modal yang berlaku saat ini dapat dilihat pada lampiran 1 dan bisa didownload di www.pegadaian.co.id
3. Distribusi (Place)
Jaringan distribusi Perum Pegadaian untuk memasarkan produk KCA ini sudah sangat luas dan menyebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari kantor-kantor cabang dan Unit-unit Pelayanan Cabang. Sampai dengan bulan Juni 2009, Perum Pegdaian telah memiliki 3076 outlet di seluruh Indonesia, yang terdiri dari kantor-kantor cabang dan unit-unit pelayanan cabang (UPC). Dengan adanya outlet-otlet tersebut, akan memeberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan dana dari kredit gadai yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian.
4. Promosi (Promotion)
Promosi yang dilakukan oleh Perum Pegadaian dalam memasarkan produknya, khususnya KCA adalah sebagai berikut:
1. Personal selling, Perum Pegadaian sebagai salah satu penyedia jasa keuangan berupa Kredit Gadai Cepat dan Aman, maka salah satu alat promosi yang penting adalah dengan personal selling.Pelayanan prima yang diberikan oleh segenap staff kepada para nasabah Perum Pegadaian merupakan salah satu perwujudan personal selling dalam memasarkan produk KCA . Dengan pelayanan prima ini, diharapkan nasabah memeperoleh kepuasan sehingga nantinya nasabah akan kembali lagi menggunakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Advertising (Iklan), saat ini, Perum Pegadaian telah mengiklankan produknya di stasiun-stasiun TV swasta di Indonesia, selain iklan di TV, Perum Pegadaian juga mengiklankan produknya di radio-radio lokal maupun nasional.
3.Penyebaran Brosur, untuk memberikan gambaran tentang produk yang ditawarkan, Perum Pegdaian mencetak brosur dan menyebarkannya kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang berlokasi di sekitar kantor-kantor cabang maupun Unit Pelayanan Cabang (UPC).
4. Penyuluhan, penyuluhan ini biasanya dilakukan saat Perum Pegadaian mendapat undangan dari pihak-pihak lain, khususnya yang berhubungan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dimana Perusahaan diundang sebagai salah satu perusahaan penyedia dana untuk para pengusaha mikro kecil dan menengah. Penyuluhan ini sangat efektif dan mengena kepada masyarakat, yang khususnya adalah para pengusaha mikro.
b. Segmentation, Targeting, dan Positioning KCA Perum Pegadaian
Segmentaasi pasar yang dilakukan oleh Perum Pegadaian yaitu dengan cara memnagi pasar menjadi dua jenis yaitu segmen nasabah yang menggunakan dana untuk keperluan konsumtif dan segmen nasabah yang menggunakan dananya untuk keperluan produktif. Untuk produk KCA ini sendiri, ditujukan untuk kedua segmen pasar yang ada, selain KCA, untuk memuaskan segmen nasabah untuk keperluan produktif, Perum Pegadaian menawarkan berbagai macam produk yang cukup menarik seperti KRISTA (Kredit Industri Rumah Tangga) , KREASI (Kredit Angsuran sistem Fidusia), KRASIDA (Kredit Angsuran Sistem Gadai).
Dalam penentuan sasaran pasar (market targeting) untuk produk KCA ini, Perum Pegadaian menerapkan alternatif strategi Undifferentiated Marketing,dimana dengan strategi ini, perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam kebutuhan konsumen, dan bukannya pada segmen pasar yang berbeda-beda dengan kebutuhan konsumen yang berbeda pula (Swastha dan Irawan 2005). Perusahaan mencoba untuk mengembangkan produk tunggal (KCA) yang dapat memenuhi keinginan semua atau banyak orang. Jadi, satu macam produk dipasarkan kepada semua orang, tidak hanya satu atau beberapa kelompok saja.
Perusahaan umum Pegadaian sebagai satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, telah memposisikan dirinya sebagai penyedia dana bagi masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Dengan slogannya “mengatasi masalah tanpa masalah”, Perum Pegadaian telah melekat di benak masyarakat Indonesia. Tiap kali ada perbincangan tentang Pegadaian, maka yang diingat masyarakat adalah “mengatasi masalah tanpa masalah”.
C. KESIMPULAN
Produk KCA (Kredit Gadai Cepat dan Aman) adalah salah satu produk Perum Pegadaian, dan juga sebagai produk inti yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian. KCA merupakan kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.
Perum Pegadaian dengan slogannya “mengatasi masalah tanpa masalah” telah melekat di benak masyarakat Indonesia sebagai perusahaan penyedia dana bagi masyarakat atas dasar gadai.
Rabu, 24 Maret 2010
Mengenal Pegadaian
Pengertian Gadai dan Perusahaan Umum Pegadaian di Indondesia adalah sebagai berikut:
GADAI
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh sesorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada seorang yang mempunyai utang. Seseorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas. Tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak
Dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Masyarakat yang sedang memerlukan pinjaman ataupun mengalami kesulitan keuangan cenderung dimanfaatkan oleh lembaga keuangan seperti lintah darat dan pengijon untuk mendapatkan sewa dana atau bunga dengan tingkat yang sangat tinggi.
Perum Pegadaian saat ini mempunyai visi :
Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi “Champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat menengah ke bawah.
Perum pegadaian mempunyai misi utama yaitu:
• Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha mikro dan kecil.
• Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
• Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
SEJARAH
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintahan Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus 1746.
Pada saat Inggris mengambil alih pemerinyahan (1811-1816), bank van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asalkan mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat.
Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatblad (Stbl) N0.131 tanggal 12 Maret 1901 didirikan Pegadaian negara pertama di Sukabumi, jawa Barat, selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai ulang tahun Pegadaian.
Sejak awal kemerdekaan, Pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagau Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP no.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) dan berdasarkan PP No.10/1990 yang diperbarui dengan PP No.103/2000 berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) hingga sekarang.
B. KEGIATAN USAHA
Penghimpunan Dana
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya berasal dari:
• Pinjaman jangka pendek dari perbankan
• Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total jangka pendek yang dihimpun)
• Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang pajak, utang kepada nasabah, biaya yag masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, dan lain-lain)
• Penerbitan obligasi
• Samapai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 kali menerbitkan obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp. 25 miliar dan penerbitan yang kedua kalinya adalah pada tahun 1994 juga sebesar Rp. 25 milliar, sehingga sampai dengan tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp. 50 milliar.
• Modal Sendiri
Modal sendiri yang dimillki oleh Perum Pegadaian terdiri dari ;
Modal awal : kekayaan negara di luar APBN Rp 205 M
Penyertaan modal pemerintah
Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan pegadaian ini berdiri pada masa Hindia Belanda.
Penggunaan dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan usaha Perum Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal berikut :
• Uang kas dan dana likuid lain
Perum pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbgaia kebutuhan seperti : kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai, biaya operasional yang harus segera dikeluarkan, pembayaran pajak dan lain-lain.
• Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara langsung dapat menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun sangat penting agar kegitan usahanya dapat dijalankan dengan baik. Aktiva tetap dan perlatan ini antara lain adalah berupa tanah, kantor, atau bangunan, komputer, kendaraan, meubel,brankas dan lain-lain.
• Pendanaan keegiatan operasional
Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak kecil. Dana ini antara lain digunakan untuk gaji pegawai, honor, perawatan peralatan dan lain-lain.
• Penyaluran dana
Penggunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini merupaka kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini diharapkan akan dapat menghasilkan penerimaan dari “sewa modal” /bunga yang dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan, meskipun tetap dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari sumber lain seperti investasi surat berharga dan pelelangan jamina gadai.
• Investasi lain
Kelebihan dana ( idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan operasional maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Perum Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh perum Pegadaian.
Produk dan Jasa Perum Pegadaian
• Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
Pemberian pinjaman tas dasar hukum gadai berarti mensyaratkan pemberian pinjaman atas dasar penyerahan barang bergerak oleh penerima pinjaman. Konsekuensi pertamanya adalah jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan kepada masing-masing peminajm sangat dipengaruhi oleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan. Pinjaman ini pada dasarnya adlah krexit jangka pendek dengan memberikan pinjaman uang tunai mulai dari Rp 20.000,- sampai dengan Rp 200.000.000,- dengan jaminan benda bergerak( perhiasan emas, alat rumah tangga, kendaraan, barang elektronik, dsb) dengan prosedur mudah dan pelayanan cepat.
• Penaksiran nilai barang
Selain memberikan pinjaman atas dasar huku gadai, Perum Pegadaian juga memberikan jasa penaksiran nilai suatu barang. Jasa ini dapat diberikan oleh Peru Pegadaian karena perusahaan ini mempunyai perlatan menaksir serta petugas-petugas yang sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir nilai suatu barang yang akan digadaikan. Barang yang akan ditaksir pada dasarnya meliputi semua barang bergerak yang bisa digadaikan, terutama emas,berlian. Masyarakat yang memerlukan jas aini biasanya ingin mengetahui nilai jual wajar atas barang berharganya yang akan dijual. Atas jasa penaksiran yang diberikan, Perum Pegadaian memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.
• Penitipan barang
Perum Pegadaian dapat menyelenggarakan jasa penitipan barang karena perusahaan ini memiliki tempat penyimpanan barang bergerak yang cukup memadai. Gudang dan tempat penyimpanan barang bergerak lain milik Pegadaian terutanma digunalan untuk menyimpan barang-barang yang digadaikan oleh masyarakat.
• Jasa lain
Krasida ( Kredit angsuran sistem gadai). Krasida merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil dalam rangka mengembangkan usaha atas dasar gadai yang pengembalian pinjamnannya dilakukan melalui angsuran.
Kreasi (Kredit Angsuran fidusia) . produk ini merupakan modifikasi dari Kredit Kelayakan Usaha, Kreasi merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro kecil menengah dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
Kresna (Kredit serba guba) merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai /karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secra angsuran.
MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi), merupakan penjualan logam mulia oleh Perum Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, proses cepat dan jangka waktu Rahn MULIA fleksibel.
Krista (Kredit usaha rumah tangga), merupakan pemberian pinajamn kepada usaha rumah tangga khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk pengembangan usahanya.
Proses Pinjaman atas Dasar Hukum Gadai
Barang yang dapat digadaikan
Pada dasarnya , hampir semua barang bergerak dapat digadaikan dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu. Barang-barang yang dapat digadaikan antara lain:
• Perhiasan emas
• Kendaraan
• Barang elektronik
• Alat rumah tangga
• Tekstil
• Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum Pegadaian
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, perlunya meminimalkan resiko serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka ada barang-barang tertentu yang tidak dapat digadaikan , antar lain:
• Binatang ternak
• Hasil bumi
• Barang dagangan dalam jumlah besar
• Barang yang cepat rusak atau busuk
• Senjata api
• Barang milik pemerintah
• Barang ilegal
• Barang yang disewabelikan
• Barang yang mudah terbakar
Penaksiran
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang bergerak sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan pada kantor pegadaian setempat. Mengingat besarnya jumlah pinjamna sangat tergantung pada nilai barang, maka barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus ditaksir nilainya oleh petugas panaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan digadaikan. Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian agar penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai yag sebenarnya. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barangnay adalah sebgaia berikut:
Barang kantong
Emas
1. Petugas penaksir melihat HPP (Harga Psar Pusat) dan Standar Taksiran Logam (STL) yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
2. Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat
3. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
Permata
1. Petugas penaksir melihat Standar Taksiran Permata yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan pasar permata yang ada
2. Petugas melakukan pengujian kualitas permata (berlian)
3. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.
Barang gudang (mobil,mesin,barang elektronik,tekstil,dan lain-lain)
1. Petugas penaksir melihat Harga Pasar setempat (HPS) dari barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksir ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
2. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.
3. Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan presentase tertentu.
Pemberian pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah nilai taksiran ditentukan, maka petugas menentukan jumlah uang pinjaman maksimal yang dapat diberikan kepada nasabah. Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan presentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan presentase ini juga telah ditentukan oleh Perum Pegadaian berdasarkan golongan pinjaman yang besarnya berkisar antara 91-95%.
Pelunasan
Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan pelunasan pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya, nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu jatuh tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya dibayarkan langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau penebusan yang disertai pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan di muka apabila hal-hal berikut ini terjadi:
1. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagia alasan .
2. Pada saat masa pinjaman habis ,nasabah tidak memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabah kepada Perum Pegadaian yang terdiri dari ;
1. Pokok pinjaman
2. Sewa modal atau bunga
3. Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang lebih rendah dari nilai taksiran yang telah dilakukan pada awal pemberian pinjaman kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut akan manjadi AYD (aktiva yang disisihkan) dan kerugian yang timbul atas penjualan AYD tersebut ditanggung oleh Perum Pegadaian.
Manfaat
Bagi nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Di samping itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh Perum pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara lain:
• Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
• Penitipan sutau barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
Bagi Perum Pegadaian
Manfaat yang diharapkan oleh Perum Pegadaian sesuai dengan jasa yang telah diberikan kepada nasabahnya adalah:
• Pendapatan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana
• Pendapatan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah yang memeperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.
• Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu BUMN yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
Kamis, 11 Maret 2010
Ayo Berinvestasi Emas
Emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia. Emas juga mempuyai manfaat emosial untuk dinikmati keindahannya. Sudah Ada kesepakatan budaya secara global bahwa emas adalah logam mulia dengan nilai estetis yang tinggi. Nilai keindahannya berpadu dengan harganya yang menarik sehingga jadilah emas sebagai sarana untuk mengekspresi diri, emas telah menjadi simbol status di berbagai sub-kultur di Indonesia.
Lebih dari itu, Emas juga ternyata mempunyai manfaat fungsional sebagai alat investasi. Emas adalah jenis investasi yang nilainya saat stabil, likuid, dan aman secara riil serta dapat dikelola sendiri. Dengan demikian emas sangat layak menjadisalah satu bagian dari portofolio investasi.
Emas dalam sejarah perkembagan sistem ekonomi dunia, sudah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Emas acapkali diidentikan dengan sesuatu yang nomor satu, prestisius, dan elegan. Hal ini dikarenakan emas adalah Logam Mulia. Disebut logam mulia karena dalam keadaan murni-dalam udara biasa-emas tidak dapat teroksidasi atau dengan kata lain akan tahan karat.Emas banyak digunakan sebagai standard keuangan di banyak negara dan juga sebagai perhiasan , cadangan devisa. Dan sampai saat ini emas merupakan alat pembayran yang paling utama di dunia.
Mengapa harus berInvestasi Emas?
Emas mempunyai karakteristik yang berbeda dengan komoditi lainnya. Emas dipersepsikan bernilai di seluruh dunia. Emas mempunyai suplai terbatas dan permintaan yang tidak terbatas, sehingga harga emas semakin hari semakin naik. Semakin terbuka informasi secara global, maka secara global, individu dan lembaga akan mencari nilai dan nilai itu ada pada Emas. Inilah adalah alasan utama investasi Emas.
Alasan kedua adalah adanya ketidakdisiplinan mata uang dalam menjaga nilai khususnya mata uang yang tidak dibackup oleh emas. Ketidakdisiplinan ini menjadikan nilai mata uang selalu menurun. Hal ini menjadikan kondisi alami dalam masyarakat untuk berinisiatif melindungi assetnya dari penurunan mata uang dengan cara berinvestasi emas.
Alasan ketiga adalah Investasi Emas merupakan investasi yang bisa dikelola sendiri dan tidak bergantung kepada kinerja pihak ketiga.
Kapan memulai berinvestasi Emas?
Setiap saat bisa berinvestasi emas. Mulailah berinvestasi emas dengan membeli koin-koin emas 1 gram, 2 gram dan seterusnya. Dan saat mendapat untung besar, saat mendapat untung kecil, saat profit taking di bursa , pastikan keuntungan- keuntungan tersebut dikonversi dalam bentuk emas walaupun hanya sedikit.
Jadi mulailah dari yang terkecil dan mulai saat ini berinvestasi Emas. Dan pastikan disaat membeli Emas, niatkan untuk membeli Faktor Produksi atau niatkan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya strategis seperti untuk menunaikan ibadah haji atau ibadah lainnya
Siapa Investor Emas itu?
Investor Emas adalah perorangan, lembaga atau perusahaan yang menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, koin emas ataupun emas batangan walaupun hanya memiliki 1 gram emas saja. Investasi emas bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga, para profesional , para pelaku usaha, para pelaku bursa ataupun perusahaan-perusahaan sebagai alternatif investasi.
Dimana membeli emas?
Pembelian emas perhiasan bisa dilakukan di toko emas sedangkan untuk pembelian emas koin atau batangan Logam Mulia bisa dilakukan di gerai PT Antam Logam Mulia atau di toko emas terdekat atau diseluruh cabang Pegadaian Syariah (Produk MULIA). Lokasi PT Antam Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia :
1. Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Jl. Pemuda-Jl.Raya Bekasi KM 18 PuloGadung Jakarta 13210. Telp 021 4757108 fax 4750665
2. Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Surabaya. Jl. Bubutan No. 98 Surabaya. Telp 031 5451034- 031 5345921 fax : 031 5315695
Sumber: http://www.investasi-emas.info/index.php?mod=index&act=faq
Aku Cinta Batik, Aku Cinta Indonesia
Setelah wayang dan keris, batik Indonesia pada tahun 2009 ini akhirnya berhasil memperoleh pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, UNESCO, sebagai warisan budaya milik Indonesia di dunia
Istilah Batik berasal dari bahasa Jawa, Amba yang artinya menulis dan nitik.
Batik adalah seni kerajinan bernilai tinggi dan merupakan salah satu dari sekian banyak kebudayaan Indonesia. Pada masa lampau pekerjaan membatik ini banyak dikerjakan oleh para wanita, khususnya di Jawa. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian, ketelatenan dan tentu saja cita rasa seni yang tinggi. Pada awalnya pekerjaan membatik ini dilakukan dengan cara tradisional yaitu menggunakan canting sebagai alat menulisnya dan bahan malam (semacam lilin untuk membatik). Dengan teknik tradisional ini, selembar kain batik bisa dikerjakan selama 2 - 3 bulan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, pekerjaan membatik banyak menggunakan peralatan modern, meskipun membatik secara tradisional masih tetap dikerjakan. Maka dikenalah dengan
istilah batik cap. Dengan peralatan yang lebih mudah ini, maka pekerjaan membatik bukan lagi menjadi milik kaum perempuan saja. Dan pekerjaan inipun menjadi lebih cepat dan hanya memakan waktu sekitar 2- 3 hari saja.
Masalah yang berkaitan dengan batik adalah sulitnya mencari pengganti minyak tanah yang biasa dipakai dalam pemrosesan batik
Bermacam-macam corak dan pola batik saat ini yang kita kenal diantaranya batik Solo, Batik Yogyakarta, Batik Pekalongan, Batik Parangtritis, Batik Malaysia, dan lain-lain menjadikan batik lebih banyak dikenal luas, baik di Indonesia, Asia Tenggara bahkan dunia. Batik pertama kali diperkenalkan pada dunia oleh Presiden Soeharto pada saat menghadiri konferesi PBB.
Pertanyaannya adalah bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia melakukan langkah selanjutnya ? Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bangsa ini untuk melestarikan Batik sebagai warisan nenek moyang kita.
Kalau kita lihat para pejabat pemerintah Filipina mengenakan pakaian khasnya Barong Tagalog dalam setiap acara kenegaraan maka kita seharusnya malu karena kita belum melakukan aksi nyata misalnya mewajibkan setiap pejabat pemerintah dan aparatnya mengenakan batik setiap hari kerja .Ini bisa menjadi contoh yang baik. Atau jadikanlah Batik sebagai pakaian resmi kenegaraan bukan jas.
Ada contoh yang baik dilakukan oleh orang tua kita dulu terutama kaum wanitanya seperti Ibu Fatmawati, Ibu Tien Soeharto dan lain-lain yang selalu mengenakan kebaya bercorak batik dalam setiap kesempatan menemani suaminya bertugas.
Perlu secara berkesinambungan dilakukan pameran, fashion show batik, menginventarisasi batik-batik yang ada di seluruh nusantara, promosikan secara besar-besaran musium batik sebagai tempat wisata dan pendidikan bagi generasi muda.
Fenomena batik yang tak pernah lekang dimakan zaman, memberikan kesan kuat di dunia fashion. Selama ini batik juga sudah menjelma sebagai salah satu warisan budaya yang mampu dijadikan identitas yang sangat menonjol. Meskipun, seiring bergulirnya waktu, batik mengalami sebuah transformasi motif hingga fungsi.
Tentu saja sebagai bangsa Indonesia bangga dengan kenyataan ini dan wajib menjaga dan melestarikannya. Dengan memakai batik pada kesempatan istimewa yang membahagiakan anda. Semoga dengan penghargaan dan pengakuan UNESCO ini menjadikan kita untuk lebih mencintai budaya Indonesia dan lebih mencintai produk-produk dalam negeri.
Mengenai Saya
- zakiyah
- saya seorang karyawati di sebuah perusahaan BUMN di Indonesia, selain bekerja, saya juga masih aktif sebagai mahasiswi di salah satu unuversitas swasta di Depok.