Kamis, 11 November 2010

review jurnal industri

I. “Growth and Agglomeration”. Ottaviano, G.I.P, et-al. International Economic Review: Vol. 42,
No. 4, November 2001 (JSTOR)
Dalam perkembangan ekonomi dunia, perdagangan inter nasional menjadi salah satu faktor
penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara (economic of growth). Akan tetapi dengan makin
luasnya pasar perdagangan terkadang memicu persaingan yang tak diinginkan, maupun bentuk –
bentuk persaingan yang tidak sehat antar in dustri. Salah satu bentuk persaingan yang tidak
diinginkan adalah kompetisi teknologi antar pelaku usaha, fenomena ini biasa disebut
“Technological Externalities” atau eksternalitas teknologi. Eksternalitas teknologi hanya menjadi
biaya (cost) tambahan dalam berproduksi sebuah perusahaan, sebab pelaku usaha selalu ingin
melakukan inovasi (yang kadang tak perlu), agar bisa melampaui teknologi / kapasitas pelaku usaha
lainnya.
Oleh sebab itu, di awal era 90’an, beberapa ekonom, termasuk Krugman dan Ottavian o
megemukakan bahwa aglomerasi1 / perikatan industri akan menjadikan ekonomi menjadi lebih
efisien.
“Konsensus umum dalam paradigma geografi ekonomi baru adalah bahwa liberalisasi
perdagangan mendorong penyebaran kegiatan menufaktur (Hanson, 1998; Ottavia no & Puga,
1998). Krugman, misalnya, menyatakan bahwa perdagangan dan penghematan aglomerasi
menghasilkan lebih banyak spesialisasi regional yang secara sistematis menarik industri dari
daerah-daerah pinggiran (Krugman, 1991; Krugman, 1995).” 2
Sesuai yang dikatakan oleh Krugman, dalam studinya terhadap indeks gini lokasi (locational gini)
pada 106 industri di Amerika di era 90’an me nunjukkan fenomena yang relatif berbeda dengan
klusterisasi industri di beberapa Negara Eropa (Itali, Jerman, Inggris), yang me mperlihatkan
tendensi untuk melakukan perikatan industri spasial di beberapa sek tor. Contoh nyatanya adalah
daerah aglomerasi industri di Silicon Valley, dimana daerah kawasan berikat ini terdiri atas
beberapa perusahaan silikon / mikrokunduktor yang berop erasi di tempat yang sama.
Dengan melakukan aglomerasi industri, diharapkan akan mengurangi eksternalitas teknologi yang
yang menyebabkan biaya produksi makin tinggi. S elain itu, kawasan berikat (aglomerasi industri)
yang juga digabungkan dengan aglomera si buruh (labor agglomeration) akan mempermudah
pekerja untuk mencari pekerjaan di daerah kluster, serta mempercepat mobilitas kerja mereka,
sebab tempat kerja relatif jadi lebih dekat. Lalu keuntungan lainnya adalah mempercepat distribusi
output, sebab para distributor tak perlu kesulitan lagi mencari bahan / produk yang akan mereka
pasarkan di kawasan industri berikat (wilayah aglomerasi industri).
“Indeed, the emergence and dominance of spatial concentration of economic activities is one of the
facts that Kuznets (1966) associated with modern economic growth.”
Dari keterangan diatas, Kuznets (1966), sudah meramalkan fenomena ini, serta mengaitkan
masalah aglomerasi industri dengan pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
Konsetrasi geografis, sebutan untuk ka wasan industri berikat, memiliki keuntungan tambahan,
yaitu menurunkan biaya inovasi akibat persaingan usaha. Lewat perhitungan dan pengujian
kompleks dari Martin dan Ottaviano (2001), atas beberapa negara di Eropa, yaitu Inggris dan Itali,
pengurangan biaya – biaya inovasi ini berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi negara di
kawasan tersebut.
Dengan melihat dan menggabungkan semua keterangan empiris di paragraph – paragraph
sebelumnya, maka dapat dibilang aglomerasi industri menjadi salah satu al ternatif akselerasi
pertumbuhan ekonomi. Terlebih lagi bagi Negara berkembang yang masih dalam tahapan “infant
industry” (industri yang masih baru berdiri, biasanya masih memiliki banyak masalah, terutama
modal dan skill / keahlian yang kurang).
“Growth fos-ters agglomeration because, as the sector at the origin of innovation expands, new
firms tend to locate close to this sector ”3
Jadi kesimpulan dari jurnal milik Ottaviano (et -al), mengindikasikan terjadinya tren aglomerasi
industri dunia, dimulai dari Ame rika, Uni Eropa, dan baru – baru ini China, dan aglomerasi industri
dapat membantu negara – Negara tersebut untuk mempercepat angka pertumbuhan ekonominya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
saya seorang karyawati di sebuah perusahaan BUMN di Indonesia, selain bekerja, saya juga masih aktif sebagai mahasiswi di salah satu unuversitas swasta di Depok.